Pasar Saham AS Terpukul Kekhawatiran Ekonomi dan Kenaikan Imbal Hasil Obligasi
berbagiberkat.com – Pada hari ini, pasar saham Amerika Serikat (AS) mengalami aksi jual besar-besaran yang melibatkan hampir semua sektor. Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun signifikan, mencatat penurunan 1.033,99 poin atau 2,6%, berakhir di level 38.703,27. Indeks S&P 500 juga terkoreksi 3%, ditutup pada 5.186,33, sementara Nasdaq Komposit melemah 3,43% di posisi 16.200,08.
Aksi jual ini dipicu oleh kekhawatiran atas kondisi ekonomi AS, terutama setelah laporan pekerjaan bulan Juli yang mengecewakan. Investor khawatir bahwa data tersebut dapat mempengaruhi kebijakan moneter Federal Reserve, yang pada gilirannya berdampak pada valuasi saham teknologi.
Baca juga: Presiden Belarus Lukashenko Mengajak Untuk Memulai Penambangan Cryptocurrency
Sektor teknologi menjadi yang paling terpukul, dengan saham-saham seperti Nvidia dan Palantir masing-masing terkoreksi lebih dari 3% dan hampir 2%. Indeks semikonduktor Philadelphia (SOX) turun 9,2%, penurunan terbesar sejak Maret 2020.
Selain itu, imbal hasil obligasi 10 tahun AS mencapai 4,79%, level tertinggi sejak November 2023. Kenaikan imbal hasil ini menambah tekanan pada saham-saham berorientasi pertumbuhan, meningkatkan biaya pinjaman, dan menurunkan valuasi saham teknologi.
Meskipun hampir semua sektor mengalami penurunan, sektor energi menunjukkan kinerja positif. Harga minyak yang naik memberikan dorongan bagi saham-saham energi, yang mengalahkan pasar yang lebih luas dengan kenaikan lebih dari 2%.
Perkembangan ini menunjukkan betapa rapuhnya sentimen investor saat ini, dengan kekhawatiran atas inflasi, kebijakan moneter, dan perkembangan teknologi global yang saling mempengaruhi. Investor disarankan untuk terus memantau data ekonomi dan kebijakan Federal Reserve yang akan datang untuk menilai arah pasar selanjutnya.
