Data CPI AS Turun ke 2,3%, Sedikit di Bawah Ekspektasi Pasar

Biro Statistik Tenaga Kerja Amerika Serikat melaporkan bahwa Consumer Price Index (CPI) untuk bulan April turun ke angka 2,3% secara tahunan, lebih rendah dari ekspektasi analis sebesar 2,4%. Angka ini menandakan perlambatan tekanan inflasi, memberi sinyal positif bahwa kenaikan harga mulai mereda setelah periode panjang inflasi tinggi pasca-pandemi. Data ini juga memberi harapan bagi para pelaku pasar terkait kemungkinan perubahan kebijakan suku bunga oleh Federal Reserve dalam beberapa bulan mendatang.

Penurunan CPI ini terutama disebabkan oleh meredanya harga energi dan kendaraan bekas, meskipun inflasi inti (yang mengecualikan harga makanan dan energi) masih menunjukkan ketahanan. Para ekonom dari lembaga keuangan terkemuka menyatakan bahwa angka ini menguatkan posisi The Fed untuk tetap berhati-hati, sembari menunggu konfirmasi lebih lanjut dari data ekonomi lainnya. Dalam konteks global, tren ini juga sejalan dengan pelambatan inflasi di negara-negara maju lainnya.

Reaksi pasar terhadap data ini pun cenderung positif. Indeks saham utama AS mengalami kenaikan setelah rilis CPI, mencerminkan optimisme investor terhadap potensi pemangkasan suku bunga di paruh kedua tahun ini. Meski begitu, para analis mengingatkan bahwa The Fed tetap akan mempertimbangkan data tambahan sebelum mengambil langkah lebih lanjut, terutama karena target inflasi jangka panjang masih berada di angka 2%.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *